Minggu, 12 September 2010

Pusaka kujang pada awal penciptaannya berfungsi sebagi simbol atau lambang ajaran Sunda Besar dan kekuasaan wilayah atau teritorial

(Oleh Aries Kurniawan)

Istilah Sunda sebagai lambang wawasan kebangsaan dan ajaran yang adiluhung kini hanya menjadi nama sebuah etnis. Begitu pula dengan pusaka kujang sebagai yang pada awal penciptaannya berfungsi sebagi simbol atau lambang ajaran Sunda Besar dan kekuasaan wilayah atau teritorial , kini dianggap sebagai senjata khas provinsi Jawa Barat atau etnis Sunda.

Ketika pusaka dan pakarang kujang diciptakan, belum ada provinsi Jawa Barat dan etnis Sunda. Melalui penelusuran sejarah berkenaan dengan para atau pande atau Mpu pembuat Kujang dan hubungannya dengan jenis pusaka yang lain.

Pada dasarnya apabila di lihat dari sistem pemerintahan nagara purba, kujang tidak dapat dipisahkan dalam kerangka sistem Nagara Purba dan proses penciptaanya . 

 Hal ini bisa dilihat dari komponen rincikan atau elemen struktur pusaka dan senjata yang lain seperti keris.Banyak terdapat yang kesamaan , yaitu bahan dasar logam dan elemen rincikannya,seperti: pesi / peksi / paksi, pejetan dan lain-lain. Begitu pula dengan nama dapuran keris, seperti Bango Dolog, Kuntul Ngantuk, Merak dan lain-lain.Para Mpu pembuat Kujang seperti Mpu Ni Mbo Somro, Mpu Kuwung , Mpu Loning, Mpu Windu Sarpa dan lain–lain , yang berasal dari Jawa Kalwan atau Jawa Kulon - Sunda , menciptakan pula berbagai keris ketika hijrah ke Jawa Pawatan atau Jawa Pawetanan (Medang – Galuh) , atas perintah para wali nagara, yang berdasar pada sistematika Nagara Purba dan keilmuan. Ditemukan pula nama – nama lain yang menyiratkan kujang, seperti : Kajang, Kijing, Kidang, Kudang, Parung Kujang (asal kata dari Para Hyang Kujang) dan banyak lagi yang lainnya. 

Secara keseluruhan pusaka kujang merupakan lambang dari satu konsep ajaran Sunda Besar, dimana dalam proses penciptaannya merupakan hasil dari integrasi konsep : Agama,Budaya,Negara,Sejarah,Filsafat - Hakekat . Konsepsi ajaran tersebut diatas bersifat abstrak. Melalui kebajikan dan kebijakan para pendahulu bangsa ini mampu menterjemahkannya menjadi satu bentuk visual yaitu pusaka kujang. Penggayaan stilasi, abstraksi, dan deformasi bentuk pusaka kujang menyatu dengan ajaran kenegaraan dan ageman atau keyakinan.Kujang masih menyisakan misteri, karena dengan dasar meta logika akan mampu mengungkap meta historika kebudayaan Sunda Besar.

 

 

 

 

 

 

Kunjungan Kang Budi Dalton di Sekertariat Estetika Pusaka Indonesia (EPI), Bandung, di terima pencetus Aries Kurniawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar